Skanto, 08/10/2021, Oleh Fajarwati. Kebijakan merdeka belajar yang dicanangkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi salah satunya adalah menguatkan literasi dan numerasi peserta didik dengan tujuan meletakkan orientasi pembelajaran pada penguatan kompetensi dan pengembangan karakter siswa sesuai nilai-nilai Pancasila melalui kegiatan pembelajaran di dalam dan luar kelas.
Literasi menjadi penting karena kecakapan fundamental yang membekali peserta didik dengan kemampuan memilih, menganalisis informasi dengan kritis serta menggunakannya untuk mengambil keputusan dalam kehidupan. Sedangkan Numerasi adalah kecakapan fundamental yang membekali peserta didik dengan kemampuan untuk mengaplikasikan konsep bilangan dan keterampilan operasi hitung di dalam kehidupan sehari-hari dan kemampuan untuk menginterpretasi informasi kuantitatif yang terdapat di sekeliling kita.
Pandemi COVID-19 berpengaruh pada sektor kehidupan, termasuk dunia pendidikan yang menyebabkan peserta didik mengalami “ketertinggalan literasi” dan “ketertinggalan pembelajaran” sehingga akan berdampak pada belajar dari rumah (BDR) yang menuntut peran orang tua serta strategi baru para guru agar proses belajar mengajar berjalan maksimal.
Tantangan yang dihadapi dalam penerapan literasi dan numerasi di sekolah dalam situasi pandemi saat ini tentu saja perlu disiasati dengan pendekatan yang variatif sehingga literasi dan numerasi tetap berjalan seperti yang diharapkan.
Oleh karena itu, Tim GLS SMAN 2 SKANTO akan berupaya memaksimalkan penguatan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik sehingga tidak terjadi learning loss akibat dampak pandemi.
SMAN2 Skanto sudah memberlakukan pembelajaran tatap muka terbatas sejak bulan September lalu, untuk itu kegiatan literasi membaca 15 menit sebelum kegiatan pembelajaran telah direncanakan oleh Tim literasi dan berjalan di bulan ini.
Ketua Tim Literasi Fajarwati, S.Pd menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah kegiatan lanjutan karena sebelumnya literasi sudah pernah dilaksanakan. Namun karena pandemi, sehingga kagiatan ini vakum. Untuk menghindari dan mengurangi tingkat ketertinggalan peserta didik dalam hal literasi dan numerasi dalam pembelajaran, maka peserta didik dan pendidik wajib melaksanakan kegiatan ini. Rencana kegiatan literasi akan dilakukan 2 kali dalam satu bulan pada hari Jumat pagi yang dimulai dari pukul 07.30 WIT, kemudian peserta didik dapat membuat resume hasil membaca diakhir kegiatan.
Selain itu, Fajar menyampaikan bahwa kegiatan literasi ini memiliki tujuan umum untuk menumbuhkembangkan budi pekerti melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam gerakan literasi dan numerasi sekolah agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat. Selain itu, harapannya peserta didik dapat mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan literasi numerasi untuk memecahkan masalah dan mengambil keputusan dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan pertimbangan yang logis. Semoga kegiatan ini dapat memberikan dampak yang positif bagi warga sekolah dalam hal membaca 15 menit sebelum pembelajaran atau pun saat proses pembelajaran berlangsung dan nantinya akan menjadi pembiasaan baik serta tidak menjadikan beban bagi semuanya.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini