Detail Berita

BOOTCAMP PENGGERAK KOMBEL TINGKAT NASIONAL 2023

Minggu, 4 Juni 2023 17:02 WIB
2447 |   -

Skanto, Oleh Fajarwati. Minggu 28 Mei 2023 resmi di buka kegiatan Bootcamp Komunitas Belajar oleh Kemendikbudristek , Dirjen GTK Seluruh Provinsi di Indonesia. Kegiatan yang dibuka resmi oleh Dr. Praptono,M.Ed selaku Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah dan Tenaga Kependidikan tersebut mendapat antusiasme dari seluruh peserta bootcamp. Kegiatan yang berlangsung selama 4 hari bertempat di Platinum Adisucipto Hotel, Jalan Raya Solo-Jogjakarta mendapat sambutan hangat dari seluruh peserta perwakilan masing-masing provinsi. Jumlah keseluruhan peserta  yang di undang untuk hadir pada kegiatan bootcamp tersebut yakni 33 provinsi, namun yang hadir 30 perwakilan masing-masing provinsi dengan perwakilan 2 orang (Kepala sekolah dan guru). Untuk provinsi Papua, peserta yang di undang yakni Kepala SMP Negeri 1 Jayapura, Ibu Purnama Sinaga dan perwakilan guru yang di undang Fajarwati, S.Pd dari  SMA Negeri 2 Skanto Kab Keerom. Jumlah keseluruhan peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut sebanyak 60 peserta. Tujuan dari kegiatan tersebut yakni untuk meningkatkan kapasitas penggerak komunitas belajar yang sebelumnya telah melaksanakan penyelesaian aksi nyata pada pelatihan mandiri dan unggah bukti karya melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM).

Kegiatan yang dipandu oleh moderator dan fasilitator handal dari Dirjen GTK tersebut dapat memberikan pencerahan tentang kegiatan komunitas belajar (KOMBEL) yang ada di satuan pendidikan, MGMP/KKG/MKKS, ataupun lingkup yang lebih luas baik antarsekolah maupun antarkabupaten dan provinsi.

Diawal kegiatan, Peserta mendapatkan materi tentang Mengenal Komunitas Belajar (Kombel) dengan tujuan memahami pentingnya komunitas belajar dalam sekolah untuk meningkatkan hasil belajar murid. Jadi, komunitas belajar (Kombel) adalah sekelompok pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) yang belajar bersama dan berkolaborasi secara berkelanjutan dengan tujuan yang jelas dan terukur untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga berdampak pada hasil belajar murid. Optimalisasi kombel diadopsi dari teori Profesional Learning Community (PLC) oleh Richard  Dufour. Sebagai gambaran besar PLC Berbicara tentang 3 ide besar dan 5 dimensi dalam komunitas belajar. 3 ide besar tersebut yakni berfokus pada pembelajaran, membudayakan berkolaborasi dan tanggung jawab kolektif, Berorietasi pada hasil (pembelajaran murid). Sedangkan 5 dimensi dalam komunitas belajar antara lain komitmen dan nilai bersama, pembelajaran kolektif dan penerapannya, berbagi praktik, kondisi mendukung (struktur dan hubungan), kepemimpinan berbagi dan mendukung. 

Untuk materi kedua, peserta harus memahami bagaimana membangun komunitas belajar yang dimulai dari membentuk tim kecil, yang dimulai dari kepala sekolah dan memilih guru dan tenaga kependidikan yang memiliki kualitas dan memiliki pengaruh positif. Selanjutnya dari tim kecil tersebut membuat penguatan keyakinan  pentingnya komunitas belajar. 

Selanjutnya, peserta bootcamp mendapat materi tentang Pengembangan Kelompok dan manajemen konflik, dengan tujuan memahami tahap perkembangan kelompok dan bagaimana menghadapi konflik yang di hadapi dalam kelompok belajar tersebut. Tahapan pengembangan kelompok dibagi dalam 5 langkah ( Tuckman,1965) antara lain Forming, Storming, Norming, Performing, dan Adjourning.

Selain itu, peserta wajib mengetahui 7 kunci rahasia menjadi Fasilitator. kunci 1 memahami fasilitasi, kunci 2 memahami peran fasilitator, kunci 3 memahami tujuan fasilitator, kunci 4 memahami kompetensi dasar fasilitator, kunci 5 memahami kemampuan dasar fasilitasi (BM4O), Kunci 6 memahami perbedaan kemampuan andragogi dan pedagogi, kunci 7 memahami panduan refleksi. 

Berikutnya, peserta belajar tentang pembelajaran sosial emosional dengan tujuan kita dapat memberi pengetahuan dan pemahaman tentang mengelola emosi , dapat menunjukkan rasa empati pada orang lain, dan memiliki 5 kompetensi sosial emosional  (KSE) antara lain Kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, kemampuan berelasi dan membuat keputusan bertanggungg jawab.

Terakhir, peserta dibekali dengan bereksplorasi pengetahuan baru bersama Platform Merdeka Mengajar. Peserta berdiskusi tentang manfaat dan fungsi lamam tersebut, dan menuliskan apa yang perlu dikembangkan dan bagaimana sebagai penggerak komunitas belajar dapat memanfaatkan platform tersebut. (pelatihan, webinar, diskusi online/offline, dll)

Dengan rangkaian kegiatan bootcamp selama 4 hari tersebut, diharapkan perwakilan penggerak komunitas di masing-masing provinsi dapat terus menggerakkan rekan guru lain untuk tergerak bergerak dan menggerakkan komunitas implementasi kurikulum merdeka sesuai tujuan pendidikan nasional. Dan masing-masing dapat membuat rencana tindak lanjut baik dalam skala pendek, menengah dan panjang yang dapat menggerakkan komunitas yang ada di seluruh tanah air demi pemerataan pendidikan yang memerdekakan. 


Komentar

×
Berhasil membuat Komentar
×
Komentar anda masih dalam tahap moderator
1000
Karakter tersisa
Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar di sini